6. Larutan Non Elektrolit dan Elektrolit
BAHAN AJAR
(13)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X / 2
Standar Kompetensi :
- Memahami sifat-sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit, serta reaksi oksidasi dan reduksi.
Kompetensi Dasar :
3.1. Mengidentifikasi sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
Indikator :
3.1.1 Melaksanakan percobaan untuk mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit.
3.1.2 Mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan non-elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya.
3.1.3 Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik
3.1.4 Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
Alokasi Waktu : 3 JP
Tujuan Pembelajaran :
- Siswa dapat mengidentifikasi larutan elektrolit dan non-elektrolit melalui percobaan
- Siswa dapat mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan non-elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya.
- Siswa dapat menjelaskan mengapa larutan elektrolit bisa menghantarkan arus listrik
- Siswa dapat mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen.
Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Larutan Non-Elektrolit
Materi Ajar :
- Pengertian larutan elektrolit dan Non-elektrolit
- Senyawa Ion dan senyawa kovalen Polar
LARUTAN NON-ELEKTROLIT DAN LARUTAN ELEKTROLIT
- A. Pengertian Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan Non-Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hantaran listrik dapat ditunjukkan oleh alat uji elektrolit.
Perbedaan larutan Elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non-elektrolit dengan menggunakan alat uji elektrolit.
v Elektrolit kuat : lampu akan menyala terang, disekitar elektrode terdapat gelembung gas yang banyak.
v Elektrolit lemah : lampu menyala redup/tidak menyala sama sekali teapi ada gelembung-gelembung gas disekitar elektrode.
Contohnya Larutan yang berasal dari:
v Non-elektrolit : lampu tidak menyala dan tidak terdapat gelembung gas disekitar elektrode
Mengapa larutan elektrolit dapat mengahantarkan listrik?
Pada tahun 1884, svante Arrhenius mengajukan teorinya, bahwa dalam larutan elektrolit yang berperan menghantarkan arus listrik adalah partikel-partikel bermuatan (ion) yang bergerak bebas didalam larutan. Bila kristal NaCl dilarutkan dalam air,maka oleh pengaruh air NaCl terdisosiasi(terion) menjadi ion positif Na + (kation) dan ion negatif Cl– (anion) yang bergerak bebas. Ion-ion inilah yang bergerak sambil membawa muatan listrik ke dua ujung kawat (kutup elektrode) alat uji elektrolit. Dimana “ion-ion positif bergerak menuju kekutup negatif dan ion-ion negatif akan akan bergerak kekutup positif”.
Jadi, suatu zat dapat terurai menjadi elektrolit bila didalam larutannya zat tersebut terurai menjadi ion-ion yang bebas bergerak.
- B. Senyawa ion dan senyawa kovalen polar
Zat elektrolit dapat berasal dari senyawa ion atau beberapa senyawa kovalen yang didalam larutan dapat terurai menjadi ion-ion.
- Senyawa Ion
Senyawa ion sendiri dalam keadaan kristal sudah sebagai ion-ion, tetapi ion-ion itu terikat satu sama lain dengan kuat dan rapat, sehingga tidak dapat menghantar listrik.
Sebaliknya, bila senyawa ion tersebut dalam bentuk leburan atau larutan, maka ion-ion nya akan bebas bergerak, sehingga dapat menghantarkan listrik. Pada proses pelarutan, ion-ion yang terikat dan tersusun rapat tersebut akan tertarik oleh molekul-molekul air, dan akan menyusup disela-sela butir-butir ion tersebut (proses hidrasi) yang akhirnya akan terlepas satu sama lain dan menyebar diantara molekul-molekul air. Peristiwa peruraian tersebut dapat dituliskan dengan persamaan reaksi:
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq)
Contoh:
- Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen yang dapat menghantarkan arus listrik adalah senyawa kovalen polar contohnya:
HCl (aq) → H+ (aq) + Cl– (aq)
v Elektrolit dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
- Elektrolit kuat adalah zat-zat yang dalam air akan terurai seluruhnya menjadi ion-ionnya atau terionisasi sempurna dengan (derajat ionisasi) = 1
=
Daya hantar listrik pada elektrolit kuat sangat tinggi, sehingga nyala lampu akan terang bila arus listrik yang dihubungkan kelampu dilewati elektrolit ini.
Contoh-contoh elektrolit kuat:
Asam-asam kuat : asam halogen : HCl, HBr, HI
Asam oksi : HNO3, H2SO4
Basa-basa kuat : basa-basa alkali : NaOH, KOH, LiOH, Sr(OH)2, Ba(OH)2
Hampir semua garam : NaCl, KCl, KBr, CaCl2, MgCl2
- Elektrolit lemah
Elektrolit lemah adalah zat-zat yang dalam air tidak seluruhnya atau sebagian terurai menjadi ion-ionnya atau terionisasi sebagian dengan
Contoh elektrolit lemah:
Asam atau basa lemah yang tidak termasuk elektrolit kuat
- · Asam lemah : CH3COOH, HCOOH, HF dan H2CO3
- · Basa Lemah : NH4OH
Garam-garam merkuri (II) : HgCl2 dan Hg(NO)3
v Larutan non-elektrolit
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dpt menghantarkan arus listrik. Zat-zat non elektrolit dalam air tidak dapat terionisasi( = 0)
Latihan:
- Percobaan pengujian larutan dengan alat uji elektrolit didapatkan hasil sebagai berikut:
Larutan | Lampu | Elektrode |
A
B C D E |
Menyala
Tidak menyala Tidak menyala Tidak menyala Menyala |
Banyak gelembung gas
Banyak gelembung gas Tidak ada gelembung gas Sedikit gelembung gas Banyak gelembung gas |
Berdasarkan data diata, tunjukkan manakah larutan elektrolit, elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit. Jelaskan!
- Tuliskan reaksi ionisasi dari larutan K2SO4 , HNO3, Fe2(SO)3 dan Ba(NO3)2 dan tentukan jumlah ionnya!